Sunday, September 19, 2010

TUHAN MEMPAMERKAN KUASANYA DENGAN PELBAGAI CARA

Beriman kuat dan kukuh keyakinannya terhadap Tuhan adalah suatu 'nilai' yang sangat tinggi dan terpuji, yang patut ada di dalam setiap jiwa manusia.

Keyakinan itu mestilah berasaskan "sentiasa sedar bahawa Tuhan sentiasa saja bersamanya, mengekorinya, memerhatinya dan memantau segala gerak-gerinya walau di mana sekalipun kita berada".

Dalil dan madlulnya meliputi setiap sesuatu.

Bagi kita manusia, mampukah kita manusia yang sedang berada di alam yang begitu luas, gagah lagi hebat ini dengan segala 'ciptaanNya'... Tidak menyedari apa-apa, asyik berkhayal dengan harta benda dan kekeluargaan.

Mampukah dunia yang dengan segala ciptaanNya, yang terbentang luas ini kewujudannya dibawa oleh manusia.

Ingat! Semuanya itu perlu kita ketahui bahawa di sebalik universe yang maha luas lagi perkasa ini sebenarnya wujud "PRINSIP KETUHANAN" yang tersirat, yang mengandungi rahsia yang tidak difahami oleh 'akal' manusia!...

Ambil contoh:

'Api' yang terpendam di dalam sebatang sepohon kayu... di dalam 'kayu' itu sendiri. Jika "geselan berlaku antara kayu dengan kayu", ia boleh "menerbitkan api" dan membuat sepohon pokok itu terbakar dan hangus.

Semua orang tahu di zaman purba, memperoleh api adalah dengan gesekan atau geselan kayu dengan kayu.

Begitu juga dengan 'batu', dengan mata kasar, tidak terdapat 'api' di dalam 'seketul batu'. Tetapi apabila "digesel, dihantukkan dengan kuat, ia akan memancarkan 'api'" Tetapi apa yang terkandung di dalam batang-batang kayu tidak memusnahkan dirinya. Adakah itu kerja-kerja manusia?

Ambil lagi satu contoh:

Proses pemakanan yang kita makan setiap hari yang mampu menukarkan menjadi "setitik darah". Adakah itu juga ciptaan manusia?

Ingat! "Di dalam setiap apa juga terdapat, terpendam kuasa Tuhan", yang terus saja "menyingkap dan mempamerkan kuasaNya" dengan berbagai-bagai cara.

Lihat juga bunga yang berbagai-bagai rupa dan warna. Kita manusia hanya mampu membuat bunga plastik dengan meniru ciptaan Tuhan. Tidak akan ada seekor kumbang pun yang ingin mendekati bunga plastik ciptaan manusia. Jauh sekali untuk mengharumkannya dan menyebarkan bauannya.

Terdapat air yang enak lagi manis di dalam sebiji kelapa, siapakah yang menuang dan mencurah air di dalam buah kelapa tersebut? Adakah itu kerja-kerja manusia? Tidak! Hanya Tuhan saja yang boleh melakukannya!

Justeru, banyak lagi yang perlu kita singkap kalau kita seorang perenung dan pemikir. Ambil ingatan bagi yang jahil dan bodoh!

Ada masakah untuk kita bertelagah tentang kuasa? Kuasa apakah yang ada pada manusia yang cuba hendak berkuasa ke atas manusia dan cuba hendak memerintah dan mentadbir manusia?

Saya ingin menyentuh sedikit mengenai politik semasa yang gilakan kuasa!

"Apakah yang membuat seseorang itu bernafas?"
"Siapakah yang menempatkan janin di dalam rahim seorang ibu?"
"Siapakah yang menahan nafas seseorang yang sedang bernafas?"

Jangan jadi orang bodoh dan jahil, saya ingin ingatkan sesiapa juga yang sedang memerintah dan ingin memerintah, jangan mementingkan diri. Cuma ingat satu perkara saja!

"Kita tidak boleh mengurus nafas kita sendiri, kita tidak mengurus pertumbuhan dan perkembangan fizikal kita sendiri. Justeru, APAKAH yang hendak kita REBUTKAN?"

Ingat!... Kita semua adalah ditadbir, bukan mentadbir. Seluruh alam ditadbir oleh Tuhan, termasuk kita semua. Justeru, bolehkah kita cuba mentadbir alam dan manusia?

Oleh itu jangan buang masa dengan bertelingkah dan bertelagah. Kalau kita ingin memikir akan "Keagongan dan Kebesaran Tuhan"... mengumpat pun kita tidak sempat, jauh sekali menjanjikan sesuatu yang mengkhayal dan penuh igauan.

Yang boleh mentadbir alam ini adalah "hanya Tuhan"... Jangan sempitkan akal itu, buka minda dan hati masing-masing dengan seluas-luasnya.

"Selamat merenung, memikir, dan bertaffakur!..."


From Empty Hands,
A.Rahman bin Mahadi
Labis, Johore

20 SEPTEMBER 2010

Next Topic : 1. "Drug And Alcohol Abuse"
2. "Dunia dan Sains Penghidupan - Proses Perubahan Terhadap Manusia"

Sunday, September 12, 2010

IF ONE CANNOT COMMAND RESPECT IN SOCIETY - OF WHAT VALUE IS HIS EDUCATION

Education is an ornament for man. It is his secret wealth. It Confers
prosperity and fame. It is the teacher of teachers. It is one's unfailing kinsman in foreign travel. It secures the respect of rulers more than wealth.

Education is the basis for leading a purposeful life in the physical world, in the realm of the mind and in society. It equips one with the mental strength and steadiness to face the challenges in life. It enables one to understand the myriad manifestation in nature.

It is only when one understands the powers of his mind that he can recognize the relationship between the world and the society. Real education should enable one to realize that mankind is one family.

It should help one to experience the unifying forces in society.

Unfortunately, education today is not promoting these objectives. We have no lack of intelligent men in the world today. There are any number of Scientists. It is because the intelligentsia and the Scientists have not been educated on the right lines that the world is plunged in chaos and disorder.

Education today is concerned mainly with "satisfying the senses" and "developing intellectual skill". Ignores the development of virtous qualities.

Despite the committees and commissions set up by Government to suggest reforms in education, no resolute efforts have been made to effect the necessary reforms. The main reason for this failure is the lack of unity. Unity is essential for any achievement. All the ills the nation is suffering from are due to the absence of unity and the preoccupation of ephemeral objectives. There is nothing that cannot be achieved through unity.

Education should promote discrimination and humility. The quantitative explosion in the number of educational institutions - schools, colleges and universities - has been accompanied by a corresponding decline in the quality of education. To have no respect for your betters, to be ungrateful to those who have fostered you, to revile even the teacher who taught you;
"Can this be called 'progress' in education?"

There is little evidence of morality in society. There is a general decline in character and conduct.
Can there be anything more unfortunate for the country? Most students are not aware of even the meaning of culture. Every country has their own culture... Is today unaware of the magnitude of its greatness.

Do you know that:
Culture refines the human spirit and makes one a complete human being... Today no attempt is made to understand the truth relating to the body, the mind and the Creator. Culture seeks to integrate the various aspects of daily life and develop a unified outlook.

Students should realize, culture is meant for all mankind to reveal to the world to path to the Devine.

Today, one finds that the virtues exhibited by illeterate villagers and uneducated folk in the rural areas are not to be seen among the educated urban population. In fact:
Wherever schools, courts and administrative offices have multiplied... that we witness an 'increasing' corruption, injustice and wickedness.

In seeking to lead a free and unrestrained life, people are falling prey to the desires of their senses. "Educational Institution, which should be heavens of peace and serenity", are haunted by fears of insecurity.

"The true aim of education is to prepare the student for a useful role in society with the help of the knowledge he has got and for leading an ideal life".

Science and technology have made great advances in recent years and have a prominent place in education. It is true that Science has helped to improve the conditions of living. But the harm it is doing outweights the benefit. Man has lost "peace of mind" and "the sense of security".

The growth of videos, radios, television, cinemas and air travel has been stupendous. But there is no sign in any growth in "Divine Vision".

With the result that daily life is becoming precarious.... Morality and justice have declined. This must be acribed mainly to the craze of aquiring modern Scientific gadgets.

Many middle class people, who have moderate incomes. Wish to acquire motor vehicles, TV sets and the likes which they cannot afford to buy from their regular incomes. "These leads to corruption and bribery".

Even "education has become expensive" and far beyond "the means of middle class earners", so, in addition, there is a tendency to show off before others, to appear to be better off than one really is.

This kind of ostentation is another cause of fall in moral standards among lawyers, doctors and other professional people. There is nothing wrong with Science as such. It is the way it is used that produces bad consequences.

In the reform of the educational system, it is necessary to ensure that students learn about the right use of Science. True education must enable one to gain ("realization of the Creator who creates their body and this universe").

Instead of emphasising this need, modern education creates many problems and dificulties for the students.

Acquiring a small fragment of knowledge, a student gets inflated notions of himself.
With this sort of conceit, he develops a contempt for his own culture. This is not what true education should aim at.

"Education should be divorced from job-hunting".

Its primary purpose should enable the educated person to lead an honourable and meaningful life in society.

If one cannot command respect in society, of what value is his education?
Education should make a man recognized his obligations to his parents and others who have made him what he is...! Gratitude is a supreme virtue. If one cannot be grateful to his parents, his education is waste.

Dear students!
In the pursuit of your studies, you must place the interests of the nation above your personal interests. The "receiving of a degree is not the end of education". Your education will be worthwhile only when you lead exemplary lives in the service of society.

"DUTY OF THE EDUCATED":

In ancient days high value was attached to educations and the students led simple lives. Their clothes and their manners were dignified. Today such simplicity and dignity are not to be seen among students or teacher generally.

Discipline is at a discount. More than ever it is essential for educated persons today to conduct themselves as men of honour and integrity and raise the moral level of the society.

Even in pursuing the spiritual path, the process should not be from "Nature to Spirit or God"; but from "Spirit or God to Nature". By seeking to master the forces of Nature through education, people tend to become "subjects of nature".

To all institution's, live up to the motto:
"Speak the truth: Be Righteous".

These injuctions must propperly understood. Adhering to 'Truth' means "living up to transcendental Truth which is the external verity that is true for all times - past, present and future".

"THE AIM OF EDUCATION SHOULD BE TO SERVE THE NATION"

The bonds of love that existed between the 'gurus' and the disciples in the past, do not exist today between "teachers and students". The 'guru' considered it his duty to teach the disciple what was most benificial for the latter and the disciple loved to render service to the 'guru' and carry out implicity his commands.

In those days the students were few and they received intensive instruction. Today the students are numerous and education is diluted.
"Far reaching reforms are needed in the educational system today".

The future progress and welfare of the nation depend upon how education is imparted. Students must be imbued with genuine... "Patriotism":

Starting with "love and reverence for the parents", students should "cultivate love and reverence for the Motherland".

And all education must be preparation for serving the nation.
To all policy makers, to all educationist and to all students:

Broden your vision. Cultivate the spirit of love. Being endowed with the human form, you must strive to develop human values and not stray away from the path of righteousness. Fill your minds with sublime thoughts and your hearts with divine feelings.

"Consider the entire society as your home only then you will realize genuine unity with all". Redeem your lives by revering your parents, honouring your teachers and developing a loving faith in 'God'. In this way, you can lead dedicated lives in the spirit of the injuntion of the Quran or Upanishad. Thereby you will grow in your self-esteem. Fill your life with 'joy'.

"Be happy - Make others happy - All will be happy".

Education must be regarded as sacred process and preparation of unselfish service to society. There are innumerable person in the world who are suffering from various physical and other disabilities. It is the duty of educated persons to serve them and help to relieve their suffering to the maximum extent possible.

This is the best form of service to the society. There is pollution in the air, in the water we use and impurity in so many things. You must use knowledge you acquire to purify what is impure.

Service to society must become the primary purpose of education. Students should devote their knowledge not only to earn a living, but to use their talents and energies in whatever walk of life they may be engaged, to render service to society in all ways open to them.

How can a student be regarded as a success if they cannot command respect in society. How can a student be regarded as a success if, at the end of the course, he knocks at the door of every office exhibiting the diploma he has secured, and clamouring like a beggar asking for jobs? Education has been conferred on him this disgraceful role. Can it claim that it has done its duty?

No. The educated person must serve the society, through sweat and toil. Education has to inspire youth to offer service, to sacrifice and to help. It must not inspire youth to amass money as its goal, and to travel farther and farther to earn and more of it.

What is the root-cause of all the disorder, chaos, crime, falsehood and violence that prevail in the country today? It is the behaviour of people contrary to the dignity of human nature that is responsible for the present situation. All the education that one receives has no relation to human values.

Please bear in mind:

Today, whatever prosperity one enjoys, whatever comforts one secures, all of them are derived from society. Some rules .... Code of duties have been laid down for ensuring that the wealth that is earned from society is devoted to benefit of society.

All one's action are based upon the tendencies of the mind. No change in any form of activity is possible unless the mind is changed.


From Empty Hands,
A.Rahman bin Mahadi
Labis, Johore
016-6020321

12 SEPTEMBER 2010

Next Topic: 1."Tuhan Mempamerkan Kuasanya Dengan Pelbagai Cara"
2. "Drug And Alcohol Abuse"

Thursday, September 2, 2010

MENGAWAL LIDAH

Salah satu di antara disiplin yang sangat penting untuk seseorang mendekatkan dirinya kepada Tuhan adalah dengan... "Mengawal Lidah".
Ianya juga mesti dilakukan dalam lapangan "pemakanan dan percakapan". Tanpa pandai mengawal lidah, adalah mustahil untuk seseorang mampu mentaati Tuhan.

Bersama dengan kebanyakan binatang, burung-burung, tetapi kelebihan kita manusia, dikurniakan "lima deria". Setiap deria mestilah digunakan dengan berhati-hati. "Kita semua mesti tahu akan kemampuan dan keterbatasannya".

Kita juga perlu pandai melatih dan mengawalnya, sebagaimana kita juga pandai mengawal apa jua kuasa dan tenaga dalam kerja-kerja kejuruteraan kita sehari-hari. Sebagai contoh:
Seperti 'Api', bila kita pandai mengawal dengan segala kebijaksanaan, ia mampu menyumbang kepada banyak cara sebagai "suatu kemudahan".

Tetapi jika ia di luar kawalan kita, ia sangat bahaya dan boleh mencederakan kita semua. Ambil lagi satu contoh;...
Seperti 'pisau', atau 'tenaga elektrik'; Jika kita pandai menggunakannya dengan betul, ia sangat membawa faedah kepada kita. Jika tidak, ia boleh berlaku sebaliknya.

Saudaraku pembaca yang dikasihi!

Semuanya itu terpulang pada kita, cara kita menggunakan kebijaksanaan kita.
Pengajaran "Ilmu Kerohanian" sahaja yang kerap menekankan agar kita semua mesti tahu bagaimana hendak menggunakan "organ deria" untuk diaplikasikan dalam penghidupan kita sehari-hari.

"DUA KUASA PADA LIDAH"

Setiap "organ deria" yang diberikan oleh Tuhan kepada kita manusia, mempunyai fungsinya yang tertentu. "Tetapi hanya 'lidah' sahaja dikuniakan 'DUA' kuasa.

PERTAMA: Kuasa yang digunakan untuk 'bercakap'.
KEDUA : Kuasa untuk 'mengecapi rasa'

Di dalam Al-Quran atau Hadis, Tuhan mengingatkan kita agar berhati-hati "bila menggunakan lidah".
"Nabi menyanjung tinggi bagi orang-orang yang dapat mengawal lidahnya secara total". Kerana orang-orang yang dapat mengawal lidahnya... "Lambat laun ia juga akan dapat membentuk kesucian dan keteguhan hati", dan ia sentiasa ingatkan Tuhan.

Untuk mengawal lidah, bukan kerja mudah. Ia perlukan disiplin dan latihan yang ketat, di antaranya:
"Memerhati Kesenyapan, Menghadkan Makanan dan Kerap Berpuasa".

'Puasa' dan "menghadkan makanan" dapat membantu "kesihatan fizikal tubuh badan". Memakan makanan yang tiada batasan, akan memudaratkan tubuh badan. Makan yang berlebihan akan membuat kita "tidak cergas, lesu, kaku dan pemalas".

Jika kita fikirkan dengan memakan apa saja yang kita suka, dalam masa yang sama kita beribadah untuk mendekati Tuhan - Cara begitu sebenarnya "SALAH" DAN "tidak sesuai'. Justeru, ambillah satu langkah dan berazam serta berusaha "mengawal lidah". Jika kita sudah arif dan bijak "mengawal lidah" kita itu, nanti deria organ kita yang lain-lainnya akan dengan sendirinya "mudah dikawal".

"Memerhati kesenyapan" juga bukan suatu tugas yang mudah, "mengawal lidah dari bercakap banyak" juga salah satu di antara "memerhati dan mengawal kesenyapan". "Mengawal kesenyapan",yang agak lebih sukar adalah "mengawal celoteh akal" agar ia dapat senyap; adalah lebih sukar.

Dalam ertikata lain;
Apabila "akal kita itu betul-betul dapat disenyapkan"...., itulah yang dimaksudkan "Kesenyapan Sebenar". Begitulah di antara "amalan orang yang bijaksana (sages).

Kini ramai di antara kita cuba berbagai-bagai cara mengamal dengan segala larangan dan peraturan semata-mata ingin mendisiplinkan diri masing-masing untuk "mengawal lidahnya" dalam "lmu Kerohanian". Malangnya, ramai yang gaagal, tidak berkesan dan "tidak dapat mengawal lidahnya".

Untuk pengetahuan sidang pembaca, jika kita ingin "mengawal lidah" dan lain-lain deria, tidaklah perlu kita berusaha dengan bersusah payah hingga 'ketegangan'. Cuma kalau kita "pandai mengawal lidah" dengan betul, nanti lain-lain "organ deria" kita akan "terkawal dengan sendirinya".

Oleh kerana kita "tidak pandai mengawal lidahlah", maka ramailah yang "terjebak dan terperangkap" dengan 'lidah' atau "kata-katanya sendiri". Dengan itu berlakulah "perang mulut" dan "cuba menidakkan" apa yang telah dicakapkannya "melalui lidahnya yang tidak bertulang" itu.

Orang-orang "yang tidak pandai atau tidak mahu mengawal lidah mereka", boleh kita kategorikan sebagai orang-orang yang sentiasa:
"Emosinya kacau-bilau, selalu bersanggah dan bercanggah, selalu kebingungan, dan meracau-racau".

Ingat!
"Mengawal Lidah" bukan saja bermaksud "mengawal percakapan", tetapi juga "mengawal makanan".

Anda pembaca semua perlu tahu dan perlu ingat!
"Tidak ada kuasa yang paling berkuasa dan sangat berkesan: Adalah 'LIDAH' (percakapan)".

Sebab itulah, kita seboleh-bolehnya, secara tegas: "Membatas dan mengawal perbualan dan percakapan" kita.

Dengan sebab itu juga "orang-orang Mistik, orang-orang Kerohanian, atau orang-orang Ketuhanan" adalah "orang-orang yang Mengawal Ketat" akan 'pemakanannya', 'lidahnya', serta "pandai mendiamkan celoteh akalnya" - 'Akalnya' bebas dari 'celotehan', 'berceloteh yang bukan-bukan'. Ia memang "benar-benar senyap dan ia benar-benar pendiam".

Seperkara yang perlu diingat mengenai 'lidah':
"Lidah Lebih Tajam Daripada Mata Pedang dan Mata Pena".

Contoh:
Jika kita "memotong atau mencantas sepohon pokok" - pokok itu masih lagi boleh 'bertunas'.
Jika kita "mencantas sekeping besi dengan sebilah pedang yang juga berasal daripada besi" - ia masih boleh "dicantumkan dengan mematerinya".

Tetapi jika kita 'mengumpat' atau 'memfitnah' seseorang dengan 'lidah' kita, tidak mungkin kita boleh "mencantumkan silaturrahim" kita semula - malah ia boleh "memutuskan persaudaraan" kita hingga "tujuh keturunan".

Ada lagi satu kata-kata yang amat tua mengatakan:

"Percakapan atau perbualan" kita yang berupa "fitnah mengumpat atau tohmahan", juga boleh "membunuh dan mematikan kuman-kuman" yang berkeliaran di sekitar kita.

Cuba fikirkan betapa "beracunnya percakapan" kita yang tidak berasaskan "sopan dan adab terhadap percakapan" kita melalui 'LIDAH'.


From Empty Hands,
A.Rahman bin Mahadi
Labis, Johore
016-6020321

03 SEPTEMBER 2010

Next Topic: 1. "If One Cannot Command Respect In Society - Of What Value Is His Education"

2. "Tuhan Mempamerkan Kuasanya Dengan Pelbagai Cara"