Why do man always feel as if one part of themselves is fighting against another?
Human history has been a tragedy is not very complex. You have not to go very far to find it out, it is in everybody.
The whole past of man has created a split in man, there is a constant civil war in every human being. If you don't feel at ease, the reason is not personal... Your disease is social.
The strategy that has been used is to divide you into two enemy camps - the materialist and the spiritualist. But remember!
"You are not divided in reality. In reality
you are a harmonious whole".
But in your mind or mental, the conditioning is that you are not one whole, one piece, you have to fight against your body. If you one to be a spiritual being, the body has to be conquered, defeated, destroyed, tortured in every possible way.
That has been the accepted ideology all over the world in different cultures, different religions, the formulations may be different, but the basic rule is the same... Divide man, create a conflict in him. So one part starts feeling higher, becomes holy, starts condemning the other part as a sinner.
And the trouble is that you are one, there is no way to divide you.
Every division is going to create misery in you. Every division will mean that half of your being is fighting with the other half. And if you are fighting within yourself, how can you be at ease?
The whole humanity up to now has lived in a schizophrenic way;
Everyone has been cut into pieces, fragments. Your religion, your philosophies, your ideologies have not been healing processes. They have been root causes of inner conflicts and war, remember!
"We have been wounding our self,
our right hand wounds the left hand.
And your left hand wounds the right hand;
both our hands become wounded".
"Man is only body - without soul"
Man's mind has always been trying to do 'two' impossible things. One is; "to reform the past" - which cannot be done. The past has happened. You cannot really go into the past. When you think of going into the past, at the most you go into the memory of it, it is not the real past, it is just a memory. The past is no more there, so you cannot reform it. This is one of the impossible goals of human mental;
Man has suffered very much because of it. You want to undo the past - how can you undo it? The past is absolute.
The past means; All potentiality of it is finished; It has become actual. Now there is no longer any potentiality to reform it, to undo it, to redo it. You cannot do anything with the past.
And the second impossible idea that has always dominated the human mental or mind; "Is to establish the future" - which cannot be done again. Future means that which is not yet; You cannot establish it. Future remains unestablished. Future remains open. Future is pure potentiality! Unless it happens, you cannot be certain about it. Past is pure actuality - it has happened. Now nothing can be done about it.
Between this two, man stands in the present always thinking of the impossibles. He wants to make everything certain about the future, about tomorrow... Which cannot be done. Don't waste your present moment for making the future certain. The future is uncertainty;
"That is the very quality of the future"
And don't waste your time looking back. The past has happened, it is a dead phenomenon, nothing can be done about it. What, at the most, you can do is you can reinterpret it. That's all. That's what psychoanalysis is doing; Reinterpreting it.
Reinterpretation can be done - but the past remain the same.
Psychoanalysis and astrology; Astrology tries somehow to make the future certain and psychoanalysis tries to redo the past. Neither is a science. Both things are impossible, but both have millions of followers - because man mental likes it that way.
He want to be certain about the future, so he goes to the astrologer, he consults the I Ching, he goes to a Tarot reader and there a thousand and one ways to fool oneself, to deceive oneself.
Human mind is very funny. "The mind is like a mirror" - "it only reflects", it can only give you a shadow experience; "Never the real", "never the original". It is like a lake, and you can see the full moon in the lake reflected, but the reflection is not the real moon. And if you start thinking that the reflection is the real moon, you will never find the real moon, please understand.
"When the deluded in a mirror look" ;
"They see a face, not a reflection".
From Empty Hands,
A.Rahman bin Mahadi
Labis, Johore
016-6020321
20 Disember 2009
Next Topic: 1. "Memahami Akar Umbi Perkataan
AGAMA Dan Fungsi Sebenar-benarnya"
2. "Thinking Is Always Divisive.
It Divides".
Thursday, December 17, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Yg Dikasihi: Empaty Hand
ReplyDeletePernah satu masa dahulu saya didatangi oleh mimpi yg cukup indah ; dlm mimpi tersebut saya telah belayar menggunakan kapal layar ke laut lepas yg sangat bergelora, tiba-tiba saya telah karam dipukul ribut yg amat dasyat, sesedarnya saya, tiba-tiba saya terdampar disebuah pulau yg teramat indah, yg mana keindahanya tidak dapat digambarkan dengan kata-kata, pasir-pasirnya terdiri daripada batu-batu permata yg berwarna warni, daun-daun pokok adalah seumpama zamrud, batang pokoknya seumpama marjan, batu-batu bukitnya adalah seumpama kristal atau berlian yg mana dicelah-celahnya mengalir mata air yg tersangat jernih,yg dilimpahi cahaya..saya berjalan menuju kepada satu cahaya yg sangat indah dari atas bukit menuju ke sebuah pondok, tiba-tiba saya terjaga dari tidur.
Soalan:
1. Kata orang mimpi ini hanyalah mainan tidur,tetapi apakan ianya benar-benar mainan tidur?...mengapakan ketenangan yg tersangat indah wujud di dalam diri saya setelah mengalami mimpi sebagaimana di atas?mengapakan mimpi juga boleh menjadikan kita merasa cemas.
2. Apakah sebenarnya yg dimaksudkan ketenangan yg hak?
3. Apakah kesimpulan yg boleh suadara buat berdasarkan kepada ketenangan yg dinikmati berdasarkan kepada mimpi yg dialami seperti di atas?
ASSALAMUALAIKUM WBT...
ReplyDeleteKhalifahku yg dikasihi,
Takdir adalah sesuatu yang sememangnya adalah sesuatu yang mengejutkan, yang perlu diterima dgn akal & hati yg terbuka. Manusia suka meramal takdir dengan bertanya dukun, bomoh, tukang ramal & sebagainya. Apabila takdir yang diramal menyalahi dan tidak tepat, berlaku salah-menyalah, marah-memarahi, pertengkaran yang tidak sepatutnya berlaku. Nafsu mengatasi segalanya...
MEGAPAKAH SEMUA INI BERLAKU???
APAKAH ITU QADA' & QADAR???
Untuk Bumi Nan Basah;
ReplyDeleteJawapan Soalan 1 dan 3;
Soalan 1 dan soalan 3, ada kaitan. Ingat! mimpi bukan sesuatu yang hakiki. Apa jua mimpi adalah "permainan tidur", sama ada yang menyeronokkan ataupun yang menakutkan.
Ada TIGA jenis mimpi;
1. PERTAMA, seseorang itu bermimpi "kerana ia tidur". Tiada orang yang tidak tidur mengalami mimpi.
2. KEDUA, mimpi yang dikhuatiri "boleh menyengutukan TUHAN", seperti percaya kepada mimpi keris terbang ke dalam perigi buta di belakang rumah, walaupun ianya betul terdapat keris tersebut di belakang rumah kita, ragam kepercayaan kita terhadap keris tersebut akan membuahkan pelbagai andaian dan kepercayaan karut.
3. KETIGA, jika berlaku mimpi sebenar, kerana kuat kepercayaan kita kepada mimpi untuk menyembelih anak kita, nanti kita tidak akan percaya kepada mimpi tersebut.
Justru, mimpi itu sendiri akan membuat kita... "Yang ini kita percaya, yang ini kita tidak percaya". Itulah yang saya maksudkan mimpi BUKAN sesuatu yang REALITI dan BUKAN menjadi TUNTUTAN.
Mimpi yang anda rasa sangat indah, hanyalah di MEMORI, dan ia terbawa-bawa, apapun kenangan manis yang kita lalui, ia sentiasa saja lekat di ingatan. Tetapi sebaik saja kita tersedar, episod mimpi tersebut tidak pernah lengkap.
Saudaraku, yang penting bukan mimpi itu menjadi keutamaan... Tetapi "SIAPA YANG MEMBUAT ANDA BERMIMPI" adalah lebih penting daripada mimpi itu sendiri.
Jawapan Soalan 2;
"KETENANGAN YANG HAK, sebenarnya "tidak ada lagi celoteh-celoteh kecil" atau "sebesar zarah" pun di akal fikiran itu. Sebab itu kita disuruh "memuatturunkan" apa saja yang tersemat di akal fikiran kita. Tidak ada lagi yang kita dengar, "kecuali YANG MENDENGAR ITU ADALAH DIA".
Cari dan belajarlah teknik atau mekanismenya dengan "yang arif", agar kita faham istilah "YANG HAK" itu.
From Empty Hands,
016-6020321
Saudaraku k slash;
ReplyDeleteTidak ada pada manusia yang tidak ada "SHAITAN" padanya. Itulah satu-satunya musuh dalaman yang sukar dinyahkan oleh sesiapa pun, kecuali kita perlu berperang dengannya setiap hari. Tetapi ramai di antara kita kecundang. Sembilan puluh sembilan peratus di antara kita tersungkur dibuatnya.
Dahulu, semasa syaitan bebas naik ke "Loh Mahfuz", untuk melihat nasib seseorang di muka bumi, kemudian dilarang dan dicegah dengan kilat dan petir, sebab itu apabila ada kilat dan petir sambar-menyambar, hendaklah kita menyebut: "A'uzubillah-Himinasysyaita-Nirrajim"; Kerana kilat dan petir tersebut adalah bertujuan untuk "memanah syaitan".
Namun ada di antara syaitan yang telah dapat menjengah dan menjenguk lalu menawan dan menakluk manusia dengan memberitahu berita atau nasib seseorang untuk disampaikan secara tepat dan membuat seseorang itu akan percaya. Semua tukang telek, tukang ramal, bomoh atau dukun-dukun, adalah saki-baki yang masih ada, yang masih menjalankan tugas-tugas bagi yang meraba-meraba di dalam kegelapan sehingga mereka berjumpa dengan tukang karut, di mana si peramal itu sendiri tidak sedar bahawa ia sudah diperalat oleh "syaitan yang berwajah manusia". Ia tidak ubah seperti barang dagangan. Bila ada permintaan, ada saja pembekal yang akan merekomenkan, ada saja bomoh yang terbaik untuk disyorkan. Ambil ingatan, perbuatan begitulah yang dinamakan "menyengutu" - suatu dosa yang tidak akan diampunkan oleh Tuhan.
Mengapakah semua itu berlaku?
Kerana kita jahil, bodoh dan sombong, sama saja perangai seperti penyembah berhala, tidak tahu hendak membeza yang mana hak dan yang mana batil.
Tidak mahu menerima hakikat bahawa dalam hidup ini sifat berpasang-pasang adalah tidak boleh ditolak walau dengan apa cara sekalipun, kita cuba berusaha untuk memilih dan menolaknya, ingat! Dunia tidak boleh wujud tanpa sifat berpasang-pasang. Seperti wang tidak boleh bergelar "syiling" tanpa dua permukaan. Itulah di antara yang dikatakan "Qada' dan Qadar".
"Bila musibah menimpa kita, hendaklah kita bersabar" ;
"Bila kegembiraan yang kita nikmati, janganlah kita lalai".
Selamat merenung!
From Empty Hands,
016-6020321